Sinergi Kecamatan dan Desa: Musyawarah Revitalisasi BUMDes dan Ketahanan Pangan Terlaksana di Seluruh Desa Kecamatan Delanggu

Sinergi Kecamatan dan Desa: Musyawarah Revitalisasi BUMDes dan Ketahanan Pangan Terlaksana di Seluruh Desa Kecamatan Delanggu

Delanggu, 1 Agustus 2025 — Guna memperkuat kelembagaan ekonomi desa dan mewujudkan kemandirian pangan masyarakat, Pemerintah Kecamatan Delanggu bersama 16 desa di wilayahnya melaksanakan dua agenda strategis pembangunan desa, yakni Musyawarah Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Ketahanan Pangan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2025 dan melibatkan berbagai pihak di tingkat desa maupun kecamatan.

Dua Agenda Strategis dalam Pembangunan Desa

Pelaksanaan Musyawarah Revitalisasi BUMDes bertujuan mengevaluasi kembali kinerja dan struktur kelembagaan BUMDes yang telah berjalan di desa, serta menyusun strategi penguatan usaha agar lebih sesuai dengan potensi lokal, kebutuhan masyarakat, dan dinamika pasar. Dalam forum ini, pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat membahas arah baru pengelolaan BUMDes agar lebih profesional, transparan, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Musdesus Ketahanan Pangan menjadi forum untuk menyepakati rencana kegiatan program ketahanan pangan di tingkat desa, yang mencakup pemanfaatan lahan pekarangan, pertanian produktif, peternakan rakyat, serta pengembangan UMKM berbasis olahan pangan lokal. Musyawarah ini juga menetapkan calon penerima manfaat kegiatan ketahanan pangan secara partisipatif berdasarkan data yang valid dan objektif.

Kedua agenda ini merupakan bentuk penguatan pelaksanaan Undang-Undang Desa yang mendorong kemandirian desa melalui pengelolaan sumber daya dan perencanaan pembangunan yang inklusif dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.

Tujuan dan Manfaat bagi Desa dan Masyarakat

Melalui pelaksanaan musyawarah ini, Pemerintah Desa diharapkan mampu:

  • Melakukan pembaruan tata kelola BUMDes agar lebih akuntabel, profesional, dan menghasilkan keuntungan ekonomi yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

  • Menjaring aspirasi masyarakat dalam bidang pangan, khususnya terkait pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.

  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan desa, sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap penggunaan Dana Desa yang tepat sasaran.

  • Mengidentifikasi potensi dan peluang usaha desa untuk menopang keberlanjutan program pembangunan.

Bagi masyarakat, manfaat langsung yang dirasakan antara lain adanya peluang ekonomi baru melalui unit usaha BUMDes yang dibenahi, serta dukungan kegiatan pertanian atau ketahanan pangan keluarga yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan pangan dari luar desa.

Jadwal Pelaksanaan Musyawarah

Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap di 16 desa dengan jadwal sebagai berikut:

  • 27 Juli 2025 : Desa Bowan

  • 29 Juli 2025 : Desa Butuhan ; Desa Banaran ; Desa Dukuh ; Desa Mendak ; Desa Tlobong

  • 30 Juli 2025 : Desa Gatak ; Desa Segaran ; Desa Jetis

  • 1 Agustus 2025 : Desa Delanggu ; Desa Karang

  • 3 Agustus 2025 : Desa Sribit ; Desa Sidomulyo ; Desa Sabrang ; Desa Krecek ; Desa Kepanjen

Dihadiri Unsur Kecamatan dan Pendamping Desa

Setiap musyawarah di desa didampingi dan difasilitasi oleh tim dari Kecamatan Delanggu, yaitu Kasi Tata Pemerintahan (Tapem) dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Selain itu, turut hadir dan berperan aktif Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa (PLD), yang memberikan pendampingan teknis, memastikan dokumen administrasi dan notulen musyawarah tersusun dengan baik, serta membantu desa mengarahkan hasil musyawarah ke dalam dokumen RKPDes dan APBDes.

Langkah Nyata Menuju Desa Mandiri

Camat Delanggu, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama antara pemerintah desa, kecamatan, dan masyarakat dalam membangun desa yang mandiri dan berdaya saing.

“Revitalisasi BUMDes dan ketahanan pangan adalah dua elemen penting untuk membangun desa dari dalam. Jika dikelola dengan baik, keduanya akan menjadi kekuatan ekonomi dan sosial yang besar bagi masyarakat,” ujar beliau.

Dengan pelaksanaan dua agenda ini, Kecamatan Delanggu berharap desa-desa di wilayahnya dapat menjadi contoh dalam mengelola potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Kegiatan ini bukan hanya sebatas musyawarah, namun juga bagian dari gerakan pembangunan desa yang mengedepankan partisipasi, transparansi, dan keberlanjutan.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0